Ini kesaksian salah seorang bekas anggota Saksi Yehovah,yang saya dapat dari www.forumkristen.com :
Perkenalkan, saya bekas anggota aliran saksi jehovah sudah 8 tahun ini saya memilih mengasingkan diri dengan rutinitas yang biasa saya lakukan karena saya tidak menemukan kebahagiaan dan arti hidup di organisasi ini.
Mungkin indah dipandangan Bapak Satria Dharma, tapi kami sebenarnya di paksa untuk melakukan itu, dipaksa dengan cara halus, di jauhi jika kami tidak menyiarkan,dan disindir terus dalam khotbah,termasuk didatangi oleh orang dari kantor pusat tiap 6 bulan dan bertanya apa kendala nya sehingga jam dinas kami sedikit sekali, dan kadang seperti pesakitan kami ditemani oleh senior yg datang kerumah dan mau gak mau kami harus jalan.
Kami harus membuat laporan tertulis brp jam sudah kami habiskan untuk menyiar,peta daerah yang kami cetak dari peta jakarta sudah dibagikan per bagian dan per daerah mana penugasan kami ada ditas kami ketika syiar dan ada tanda masjid atau gereja yang km harus hidari takut memicu debat,kami pun harus melaporkan situasi kondusif atau tidaknya suatu daerah, termasuk laporan berapa banyak buku atau sedarlah sudah kami bagikan.
Kami diajar untuk membenci semua agama lain dan agama lain adalah pengikut IBLIS atau bahasa kami susunan besar, baik itu katolik islam budha hindu protestan advent atau agama apapun adalah pengikut IBLIS, orang yang tidak mau mendengar syiar kami adalah pengikut IBLIS dan layak BINASA.
Kami makan daging babi dan anjing, juga minum sesuai kebutuhan tidak sampai mabuk itu tidak dilarang, yang haram adalah rokok darah sirih ulang tahun hormat bendera, banyak rekan2 saya dulu yang mati karena tidak boleh transfusi darah di rumah sakit, kasihan melihat keluarga mereka terlantar karena ditinggal oleh anggotanya, menurut saksi yehuwa transfusi = makan darah.
Kehidupan didalamnya tidak seindah yang Bapak Satria Dharma lihat, bahkan jauh dari bahagia, yang ada adalah beban dan pola pikir yg dikejar2 hari armagedon dan menjadi budak dari watchtower.
Banyak dari kami yang sejujurnya sangat tertekan dengan pengaturan yang dibuat, beban saya lepas seketika ketika saya menjauhi rutin saksi yehuwa.
Rutin itu adalah, wajib membayar iuran walau tidak dipaksa, tapi khotbahnya sangat menyindir jika tidak membayar,wajib melapor syiar tiap bulan jika dibawah 11 jam anda terhitung sakit rohani, apalagi kadang2 melapor anda terhitung sakit rohani sekali, alias rohani anda tidak bagus, yah benar, walau anda tidak melakukan kesalahan apapun anda dinilai tidak rohani dan salah jika tidak ada laporan syiar.
Rutinitas tiap minggu : hari minggu berkumpul utk ibadah 3-4 jam sore hari berkumpul untuk syiar, hari senin persiapan utk berkumpul hari selasa, hari selasa malam berkumpul untuk ibadah 2-3 jam, hari rabu pagi berkumpul untuk syiar hari malamnya persiapan utk ibadah kamis, hari kamis malam berkumpul ibadah 2-3 jam, hari jumat persiapan ibadah untuk sabtu, hari sabtu berkumpul utk syiar dari pagi sampai siang malamnya persiapan utk ibadah minggu.
Rutinitas yang kaku dan keras seperti itu terus begitu di kehidupan saya, bertahun-tahun. sangat melelahkan hidup tak jelas arahnya antara menjadi orang yang rohani tapi juga harus makan, kami diajar menjadi seorang pendeta tetapi sekaligus harus hidup duniawi, berbeda dengan Kristen lain yang memang menjadi pendeta bisa fokus menjadi pendeta tidak disimpangkan.
Definisi hidup saksi yehuwa adalah bahagia menjadi “budak” watchtower benar benar dalam arti BUDAK.
Sungguh bahagia saya sudah tidak lagi bergabung lepas sudah semua beban dan tekanan saya, pekerjaan saya menjadi lebih terarah dan jelas, pendamping hidup pun juga saya sudah dapat dan saya sangat bahagia sekarang.
SHALOM JESUS BLESS US ALL
Demikian cuplikan kesaksian ini.Semoga bermanfaat dan kita bisa menghindarkan diri darinya.
Gbu
BalasHapus