Sabtu, 24 November 2012

ROH KUDUS


Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.Roh Kudus (dalam bahasa Ibraniרוח הקודש Ruah haqodesh) hanya dipercayai oleh umat Kristiani dan adalah Pribadi penolong yang memimpin kita, dalam bentuk Roh (pneuma bhs. Yunani: πνεύμα) yang dijanjikan olehYesus sebelum kenaikan-Nya ke surga (Kisah Para Rasul 1:6-9).
Menurut ajaran Kristiani, seorang Kristen memiliki Roh Kudus di dalam dirinya. Roh tersebut berfungsi sebagai penolong, pemimpin, penghibur, dan teman yang setia. Roh Kudus menuntun umat Kristiani agar hidup sejalan dengan kehendak Tuhan. Roh Kudus juga merupakan penghubung antara umat Kristiani dengan Allah.

Menurut ajaran Kristiani,kita percaya bahwa Roh Kuduslah yang menyebabkan orang percaya kepada Yesus. Dia pulalah yang memampukan mereka menjalani hidup Kristen. Roh tinggal di dalam diri setiap orang Kristen sejati. Setiap tubuh orang Kristen adalah Bait Suci tempat tinggal Roh (1 Korintus 3:16). Roh Kudus digambarkan sebagai 'Penghibur' atau 'Penolong' (paracletus dalam bahasa Latin, yang berasal dari bahasa Yunani, parakletos), dan memimpin mereka dalam jalan kebenaran. Karya Roh di dalam kehidupan seseorang dipercayai akan memberikan hasil-hasil yang positif, yang dikenal sebagai Buah Roh.
Rasul Paulus mengajarkan bahwa seorang pengikut Kristus haruslah dapat dikenali melalui buah Roh, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Galatia 5:22-23).
Menurut ajaran Kristiani, juga mempercayai bahwa Roh Kudus jugalah yang memberikan karunia-karunia (kemampuan) khusus kepada orang Kristen, yang antara lain meliputi karunia-karunia karismatik seperti nubuat, berbahasa Roh, menyembuhkan, dan pengetahuan.
Kita percaya hampir secara universal bahwa "karunia-karunia roh" yang lebih duniawi masih berfungsi pada masa kini, antara lain karunia pelayanan, mengajar, memberi, memimpin, dan kemurahan (lih. mis.Roma 12:6-8). Dalam sekte-sekte Kristen tertentu, pengalaman Roh Kudus digambarkan sebagai "pengurapan". Di kalangan gereja-gereja Afrika-Amerika, pengalaman bersama Roh Kudus digambarkan sebagai suatu "kesukacitaan".
Kita juga percaya bahwa Roh Kuduslah yang dimaksudkan Yesus ketika ia menjanjikan "Penghibur" (artinya, "yang memberikan kekuatan) dalam Yohanes 14:26. Setelah kebangkitan, Yesus berkata kepada murid-muridnya bahwa mereka akan "membaptiskan dengan Roh Kudus", dan akan menerima kuasa untuk peristiwa itu (Kisah 1:4-8). Janji ini digenapi dalam peristiwa-peristiwa yang dilaporkan dalam Kisah ps. 2.
Pencurahan Roh Kudus terjadi pada hari Pentakosta, sepuluh hari setelah kenaikan Yesus ke surga atau lima puluh hari setelah peristiwa kebangkitan Yesus dari kematian. Peristiwa ini terjadi di Yerusalem pada sebuah ruang atas. Angin yang keras bertiup, lalu lidah-lidah api tampak di atas kepala para murid Yesus. Banyak orang yang kemudian mendengar para murid itu berbicara, masing-masing dalam bermacam-macam bahasa. Menurut Alkitab, murid-murid Yesus pada hari mereka menerima Roh Kudus mampu mempertobatkan tiga ribu jiwa. Masing-masing memberi dirinya dibaptis (Kitab Kisah Para Rasul pasal 2).
Dalam Injil Yohanes, penekanannya tidaklah terutama pada apa yang dilakukan oleh Roh Kudus bagi Yesus, melainkan pada kisah penganugerahan Roh kepada murid-muridnya. Kristologi "tinggi" ini, yang paling berpengaruh dalam perkembangan doktrin Trinitarian yang belakangan, memandang Yesus sebagai domba kurban. Ia telah datang di antara manusia untuk menganuerahkan Roh Allah kepada umat manusia.
Meskipun bahasa yang digunakan untuk melukiskan bagaimana Yesus menerima Roh di dalam Injil Yohanes paralel dengan laporan-laporan di dalam ketiga Injil yang lainnya, Yohanes mengisahkan kejadian ini dengan maksud untuk memperlihatkan bahwa Yesus secara khusus memiliki Roh dengan tujuan menganugerahkan Roh itu kepada para pengikutnya, mempersatukan mereka dengan dirinya, dan di dalam dia juga mempersatukan mereka dengan Bapa. (Lihat Raymond Brown, "The Gospel According to John", bab tentang Pneumatology). Dalam Yohanes, karunia Roh itu sama dengan kehidupan yang kekal, pengetahuan tentang Allah, kuasa untuk menaati, dan persekutuan satu dengan yang lainnya dan dengan Sang Bapa.

Kamis, 22 November 2012

Tanda - Tanda Jatuh Cinta


Di kalangan anak - anak muda,jatuh cinta adalah topik yang populer.Tapi seringkali mereka sulit untuk mengungkapkannya,karena tidak tahu jika orang yang dicintai atau 'ditaksir' juga mempunyai perasaan yang sama. Artikel ini akan membantu anda mengetahui lawan jenismu mencintaimu juga atau tidak.Atau juga akan mengetahui bahwa anda sedang jatuh cinta atau tidak.

1. Otakmu akan terasa seperti mabuk
Saat kamu jatuh cinta, seringkali kamu akan merasa seperti melayang seperti orang mabuk atau memakai narkoba. Hal ini disebabkan oleh otak Anda dipenuhi dengan beragam bahan kimia seperti oksitosin, dopamin, adrenalin, vasopresin saat jatuh cinta. Bahan kimia tersebut sama seperti bahan kimia yang dilepaskan otak saat menikmati heroin.

2. Kamu  akan  cepat mempercayainya
Hal ini terjadi pada orang yang dulunya seperti orang asing,tapi tiba - tiba kamu menceritakan hal - hal pribadi padanya,seperti curhat pribadi,tentang orang tua,dll yang tidak anda ceritakan pada orang lain selain si dia.Jika kamu melakukan ini,bisa saja anda mulai menyukai atau jatuh cinta padanya.

3. Hanya dirinya  yang paling menarik
Pasti kamu sering melihat cewek atau cowok yang ganteng atau cantik..dan di dalam hati berkata "cantik sekali cewek ini.".Tapi ketika anda hanya terpaku melihat seseorang yang paling cantik atau tampan dan tidak lagi melihat yang lainnya,walaupun ada yang lebih cantik/tampan,di saat itulah anda mungkin telah jatuh cinta padanya.

4. Mudah akrab dengan si dia
Saat anda jatuh cinta,akan tercipta hormon oksitosin dalam kepala kamu,maka kamu akan menjadi cepat akrab dengan si dia.Jadi,hati-hatilah juga sama orang yang selalu ingin dekat denganmu dan sok akrab.Mungkin dia juga sudah jatuh cinta sama kamu.

5. Bola mata membesar
Ketika melihat lawan jenis yang disukai,maka bola mata akan membesar dan tak berkedip.Hal ini disebabkan oleh jantung yang berdebar - debar.

6. Tidak gampang  stress
Ini sudah jelas,lah..Karena hati selalu senang dan berbunga - bunga.bahkan terkadang cekikikan sendiri..hehe..maka orang yang jatuh cinta pasti nggak akan stress..Hati - hati jugalah terhadap temen kamu yang selalu cengar - cengir sama kamu.Bisa jadi sidia lagi jatuh cinta sama kamu.


Terakhir sebagai penutup.Berhati - hatilah terhadap virus "merah jambu" ini.Karena datangnya selalu tiba - tiba,tak berbentuk,tak berasa,tak diduga,dan tidak pandang bulu.Mulai dari anak - anak sampai kakek - kakek.Dari yang single sampai yang bersuami/beristri.Jika tidak pada jalur yang benar,"virus merah jambu" ini bisa sangat berbahaya,terjadi perceraian,perselingkuhan,dsb.Hanya satu penangkal atau obatnya,yaitu:"Firman Tuhan".

Semoga bermanfaat.

Selasa, 20 November 2012

PRAYER REQUEST









Shallom,
Kami rindu untuk mendo'akan anda dengan segala problematika hidup anda.Untuk dido'akan oleh pihak kami,tuliskan permintaan do'a anda di kolom comment di bawah.Untuk bisa menulis comment di bawah anda harus memiliki google account.jika anda belum punya,segera register gratis di google atau gmail..Terima kasih.

Salam damai dan kasih.

Pengakuan

YESUS..!
Ampunilah aku..!!!

Jiwaku lumpuh..
Berton - ton dosa kupikul..
Aku hampir tak kuasa..

Ya..Tuhan. 
Ku terjatuh..
Tersungkur..
Dan tiada daya lagi..




Jiwa ini..
Tak berharga..
Untuk...
Yesus..

Raga ini..
Tak berharga..
Untuk...
Yesus...

Tapi Yesus...
Engkau memang luar biasa!
Tiada tanding...
Tiada banding...


Yesus...!
Bolehkah aku bertanya!
Mengapa Engkau korbankan seluruh hidupmu?
Sedang Engkau...tampak begitu letih..

Dan tak kuasa menahan perih...
Terpaku di atas salibmu??


YESUS...!
Tolong sampaikan padaku
Dengan apa Engkau kan tersenyum..
Ketika kubawa...

Sebongkah dosaku..

YESUS..!

Ampunilah aku..!!!

YESUS...!
Ijinkan aku menangis..
Melihat paku, yang tertancap di tangan-Mu..

Mahkota duri..yang melelehkan darah di kepala-Mu..
Semoga, kan menjadi pengingatku..
Tuk setia..

Melayani-Mu..


memoar biromaru di malam yang hening

Tips Memilih Baju Pria


Kita semua sudah tahu, salah satu cara untuk tampil menarik adalah dengan mengenakan pakaian yang tepat. Sayangnya banyak pria yang kesulitan menentukan pakaian yang sesuai dengan bentuk tubuh mereka.Terdapat pakaian tertentu untuk tipe tubuh yang berbeda. Untuk itulah pada artikel kali ini saya akan memberikan tips dalam berpakaian yang bisa menyiasati bentuk tubuh kita agar tampil lebih menarik.
1. Tinggi dan Kurus
  • Kenakan pakaian berbahan tebal - Jika Anda bertubuh tinggi dan kurus, mengenakan pakaian berbahan tebal dapat membuat tubuh Anda terlihat lebih proporsional karena seperti memberikan tambahan berat ke tubuh Anda.
  • Kenakan pakaian berwarna cerah - Warna-warna cerah dapat memberikan kesan berisi pada tubuh Anda. Pilih warna cerah seperti khaki atau abu-abu. Jangan kenakan warna gelap atau pakaian dengan pola garis vertikal, karena akan membuat Anda terlihat lebih tinggi dan kurus.
  • Perhatikan detail lain ataupun aksesoris - Jika memakai jacket, jangan memilih yang panjangnya sampai pinggang bawah dan mengancingkannya sampai atas. Hindari mengenakan dasi model slim.
  • Kenakan celana yang agak lebar - Untuk menyiasati agar tidak terlihat lebih kurus, kenakan celana yang agak lebar, jangan model slim fit. Jika mengenakan jeans, gunakan yang model lower cut.
2. Gemuk atau Bertubuh Besar
  • Kenakan pakaian berbahan ringan – Pria berbadan gemuk atau besar sebaiknya mengenakan pakaian berbahan ringan yang dapat membuatnya terlihat lebih ramping.
  • Kenakan warna gelap - Warna-warna gelap dapat memberikan efek/ilusi merampingkan tubuh Anda. Kenakan atasan dan bawahan berwarna sama. Hindari pakaian berwarna terang dan mengkilat, karena akan memfokuskan perhatian orang terhadap tubuh Anda.
  • Say NO pada kemeja atau shirt dengan padding/bantalan bahu.
  • Jangan menggulung lengan T-shirt – Jika Anda tak mau terlihat seperti tukang pukul, jangan sekali-kali anda melakukannya.
  • Kenakan jam berukuran besar – Jam tangan berukuran besar dan gagah dapat memberikan efek melangsingkan tangan Anda.
  • Jangan mengenakan jeans terlalu ketat atau terlalu lebar - Sebaiknya pilih jeans dengan jenis classic dengan model straight pipe

3. Bertubuh Pendek
  • Kenakan pakaian motif garis vertikal – Motif garis vertikal merupakan cara terbaik untuk memberikan ilusi agar tubuh Anda terlihat lebih tinggi.
  • Hindari pakaian dengan pola berikut - Houndstoothherringboneglen urquhart check, dan windowpane check. Karena pola-pola ini akan mempertegas tubuh Anda yang pendek.
  • Kenakan baju atau kemeja lengan panjang yang tidak terlalu longgar –Dengan ini Anda akan terlihat lebih tinggi.
  • Kenakan celana panjang yang ukurannya pas dengan tubuh Anda – Tidak terlalu ngatung ataupun terlalu panjang
  • Kenakan celana panjang/jeans model low rise dan straight leg – Model celana ini membuat Anda terlihat lebih tinggi.

Jika Anda bertubuh tinggi dan besar atau bertubuh pendek dan kurus, Anda bisa mengkombinasikan tips-tips di atas untuk mendapatkan hasil yang Anda inginkan agar tampil menarik.
Salam Kasih.
Semoga Bermanfaat.

Minggu, 18 November 2012

Apakah Sama Allah,Elohim,dan Yahweh?


Allah

Katekismus Singkat Westminster  mendefinisikan Allah sebagai roh, yang tidak terbatas, kekal, dan tidak berubah, dalam pengetahuan-Nya, dalam kebijaksanaan-Nya, dalam kekuasaan-Nya, dalam kekudusan-Nya, dalam keadilan-Nya, dalam kebaikan-Nya, dan dalam kebenaran-Nya.
Dalam konsep terdapat 5 eksistensi mutlak Allah:
  1. Allah itu kekal, tidak berawal dan tidak berakhir (Keluaran 3:14, Ibrani 7:3, Wahyu 1:8, Wahyu 22:13)
  2. Allah itu esa (Ulangan 6:4, Yesaya 45:5,21, ;1 Timotius 1:17)
  3. Allah itu tidak berubah-ubah (Maleakhi 3:6, Yakobus 1:17)
  4. Allah itu tidak ada persamaannya (Mazmur 86:8, Yesaya 40:25, II Samuel 7:22)
  5. Allah itu mahakuasa, khalik (pencipta) langit dan bumi serta segala isinya yang kelihatan maupun tidak (Kejadian 1:1-31)

Menurut iman kristiani, Allah sebagai oknum/pribadi memiliki dalam diri-Nya 3 (tiga); kodrat kuasa-Nya atau kodrat Ketuhanan-Nya, yaitu:
  1. Mencipta: Kuasa Mencipta ini dalam Perjanjian baru disebut oleh Tuhan Yesus dengan predikat BAPA (Matius 11:25, lukas 10:21)
  2. Berfirman: Kuasa berfirman (dan bertindak) ini dalam Perjanjian baru disebut oleh Tuhan Yesus dengan predikat ANAK (Yohanes 1:14, Yohanes 1:18, Matius 16:16)
  3. Roh Allah: Roh Allah yang berkuasa memelihara, mengayomi, membimbing dan menolong ini dalam Perjanjian baru oleh Tuhan Yesus disebut dengan Roh Kudus (Yohanes 14:16-17, Yohanes 14:26, 15:26)


Elohim

Elohim dapat berarti Sang Pencipta yang Mahakuasa dalam bahasa Indonesia.
‘El’ tidak selalu harus dikaitkan dengan para kelompok penyembah tertentu. ‘El’ mengandung makna yang sifatnya netral. ‘El’ bukanlah sebuah nama, tetapi ‘el’ menunjuk pada kuasa supranatural yang impersonal yakni suatu kekuasaan yang ilahi. Oleh karena itu, kata ‘el’ dalam bahasa Ibrani tidak menggunakan kata sandang (seperti, ‘ha’ dalam bahasa Ibrani atau ‘the’ dalam bahasa Inggris) yang konkrit. Namun, ada kata sifat atau kata benda yang diimbuhkan ke dalam kata ‘el’. Hal itu diperuntukkan dalam rangka memperlihatkan hubungan antara kuasa tertentu yang disembah dan penyebut nama itu sendiri. Misalnya, ‘el-elyion’ (Allah Maha Tinggi) dalam Kejadian 14:22 dan ‘el-elohei-yisrael’ (Allah, Allahnya Israel) dalam Kejadian 33: 20.
Bentuk jamak dari ‘el’ adalah kata ‘elohim’. Pada teks-teks kuno Perjanjian Lama, Yahwe, Allahnya Israel diakui sebagai Allah tertinggi meskipun dalam nats tertentu memakai kata ‘elohim’ (jamak), seperti dalam Keluaran 18:11,12:12,20:3, dst. Kata ‘elohim’ dipergunakan oleh bangsa Israel bukan dalam pengertian matematis. ‘Elohim’ digunakan oleh bangsa Israel untuk menyatakan seluruh keagungan dan seluruh kepenuhan keilahian ada pada pribadi-Nya. Dengan demikian, meskipun kata ‘elohim’ berbentuk jamak, tetapi pengertiannya tunggal.

YAHWEH

Nama Allah yang paling penting dan paling sering dipakai dalam Alkitab Ibrani adalah Yahweh atau dikenal dengan sebutan Tetragrammaton, empat huruf nama Allah, bahasa Ibrani: יהוה, atau YHWH. Dalam teks kata Yahwe tertulis YHWH, tetapi orang harus mengucapkannya Adonai yang berarti "tuan" atau "TUHAN". Komunitas Yahudi menggunakan kata YHWH sebagai nama Sang Ilahi untuk menyatakan rasa hormat dan takzim yang mendalam secara sungguh-sungguh kepada Sang Ilahi.
Kata YHWH selalu terkait dengan peristiwa ketika Musa menanyakan nama Allah  (Keluaran 3:13). Sang Ilahi merespon pertanyaan Musa dengan berkata “Aku adalah Aku” (Keluaran 3:14). YHWH merupakan sebutan dalam bentuk orang ketiga tunggal, jadi seperti "Dialah yang ada, Dialah Dia". Perkataan Sang Ilahi selanjutnya, “... TUHAN (YHWH), Allah (elohei) nenek moyangmu, Allah (elohei) Abraham, Allah (elohei) Ishak dan Allah (elohei) Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun (Keluaran 3:15)." Dalam konteks Keluaran 3 nama YHWH muncul bukan memberitakan pribadi ilah yang baru, melainkan rumusan itu memberikan kesadaran bahwa Allah yang disembah Abraham, Ishak, dan Yakub sebenarnya sama dan satu saja. Sang Ilahi tidak menyebutkan sebuah kata nama benda, melainkan sebuah rumusan yang menunjuk kepada keberadaan-Nya yang dinamis. Melalui rumusan ini, Sang Ilahi hendak menyatakan dua hal. Pertama, Sang Ilahi menghendaki agar manusia mau mengindahkan dan menaati apa pun yang diperintahkan-Nya sebaik-baiknya, tanpa manusia mengetahui lebih dalam siapa Sang Ilahi. Manusia hanya boleh mengimani apa pun yang dikehendaki-Nya dengan sikap takzim. Kedua, Sang Ilahi menghendaki agar manusia tidak memperlakukan nama-Nya seperti para penyembah berhala yang memperlakukan dan mengeksploitasi nama Allah yang sudah mereka ketahui untuk kepentingan-kepentingan mereka. Mengetahui nama Allah berarti menguasai si empunya nama, dan hal ini tidak dikehendaki oleh TUHAN. Akibatnya, manusia akan mudah menggunakan nama Allah yang mereka ketahui untuk kepentingan-kepentingan tertentu.

Tulisan ini saya buat karena terjadi perdebatan di sebuah group yang saya ikuti, antara Allah ( diterbitkan oleh alkitab LAI ) dan Yahweh.Ada yang bilang bahwa kita selama ini salah karena menyembah Allah,bukan kepada Yahhweh ( YHWH).Di atas telah dibahas tentang definisi dari masing-masing kata,yaitu Allah,Elohim,dan Yahweh.Sekarang tinggal tugas anda untuk memahaminya.

Semoga bermanfaat.


Tips Memilih Laptop Yang Baik


Perkembangan jejaring sosial serta kebebasan orang untuk mengakses internet via wifi di ruang publik seperti mall, cafe, sekolah, kampus dan area internetl ainnya mendorong orang untuk membeli laptop yang berkualitas. Perlu diketahui banyak ragam dan jenis, tipe serta merk yang ditawarkan oleh produsen laptop dengan berbagai fitur-fitur yang menarik, oleh sebab itu kita harus cermat memilih laptop sesuai dengan kebutuhan kita mengingat laptop bukanlah barang yang murah. Berikut beberapa hal atau tips yang harus diperhatikan ketika hendak membeli sebuah laptop :

1. Pilih laptop yang bermerk, disini artinya merk laptop yang sudah terkenal, sudah teruji kualitasnya. Hal ini juga manjadi referensi karena biasanya merk identik dengan kualitas yang ditawarkan.

2. Mencari referensi harga, hal ini dapat dilakukan dengan cara browsing atau website toko yang menyediakan situs untuk layanan online dalam menentukan harga, fungsinya untuk menyesuaikan dengan dana dan kebutuhan laptop yang diinginkan. Selain itu sebagai tolak ukur saat membeli laptop.

3. Tentukan fungsinya, artinya nanti akan anda gunakan untuk apa. Apa untuk mengajar, untuk bermain game, membuat program atau mendesain, untuk keperluan kantor, atau untuk browsing dan chatting.

4. Jika laptop hanya digunakan untuk penunjang sarana mengajar seperti hanya untuk pengetikan, pengolahan data, office program yaitu word, powerpoint, presentasi dan lain-lain, maka sebaiknya laptop memiliki prosessor intel celeron dan RAM 128 MB keduanya sudah dapat memadai aktivitas tersebut.

5. Laptop untuk seorang developer biasanya menggunakan aplikasi software developing oleh sebab itu membutuhkan resource yang cukup tinggi, selain disarankan untuk menggunakan teknologi multi core dan arsitektur 64 bit anda harus mempertimbangkan prosessor dan memori yang memiliki spesifikasi sangat tinggi karena aplikasi dan developing memiliki tools yang sangat banyak memakan memori.

6. Jika anda seorang programmer, desain grafis atau gamers sejati yang harus diperlukan laptop yang menitikberatkan pada kartu VGA dan memori yang handal. Gunakan laptop dengan kemampuan lebih tinggi dapat memilih dengan teknologi multi core dan berarsitektur 64 bit.

7. Pertimbangkan daya jual kembalinya, artinya jika laptop ingin dijual kembali yang perlu diperhatikan yaitu layanan garansi, tempat service resmi, dan kemudahan memperoleh spare part sehingga mudah mendapatkannya apabila terjadi kerusakan pada laptop kita. Dengan memilih laptop merk terkenal harga jualnya pun akan tetap tinggi.

8. Laptop hanya untuk dibawa berpergian, kegiatan mobile, melakukan aktivitas sehari-hari seperti kegiatan browsing, chatting, sebaiknya lebih memilih laptop para perangkat yang mampu bertahan lama seperti pada umur baterai, beban berat laptop, ukuran layar, dan fitur internal koneksi seperti modem, bluetooth, kabel data, WiFi serta webcam.

Semoga bermanfaat untuk saudaraku sekalian.

my daughter

Eva..my lovely daughter..Cherrybelle is her favourite girlband..So posenya banyak yang kayak mereka..chibi..chibi..chibi..he2



She's 6 years old..i love her..She is my motivation..She is my love..She is my everything..She is smart and cheerfulll..

my wife


my AMAZING wife

Sabtu, 17 November 2012

Tips Menjaga Kesehatan Lambung



Terus terang saja,saya termasuk orang 

yang sakit lambung alias maag. Tapi 

walaupun sudah sakit maag,tapi tetap 

melanggar pantangan-pantangannya..

Saudaraku..

Lambung merupakan organ tubuh yang rentan terserang 

penyakit, terutama (mag).Untuk itu mari kita selalu menjaga 

Kesehatan Lambung agar selalu sehat, terutama 

membiasakan pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit 

Mag sehingga kesehatan kita tetap selalu terjaga.
 

(Mag) merupakan peningkatan asam HCl dalam lambung 

yang bisa menyebabkan nyeri pada lambung. Hal ini tentu 

tidak dapat di sepelekan, (mag) akut dapat menjalar kehati 

dan menyebabkan Liver. 

Berikut beberapa tips menjaga kesehatan lambung :

  • Makanan pedas dan asam dapat merangsang sekresi asam HCl pada lambung, jadi untuk     mencegahnya jangan makan2nan yang terlalu pedas dan asam.
  • Hindari juga minum-minuman bersoda.Makanan bersoda juga akan meningkatkan konsentrasi asam lambung.
  • Makanlah secara teratur, makan dengan teratur dapat mengontrol sekresi asam HCl.
  • Banyak2lah makan-makanan berserat,seperti sayur-sayuran,buah-buahan,dll
  • Banyak-banyaklah minum air putih.
  • Salah satu ramuan yang manjur apabila telah terserang mag yaitu tepung kanji,yaitu dengan cara:
  1.    masukkan tepung kanji secukupnya didalam gelas
  2.    Tambahkan sedikit air dingin (jangan sampai encer)
  3.    Disusul dengan air hangat hingga ecer
  4.    Segera minum sebelum mengental
Kalau sudah sakit maag-nya,segera minum obat-obat 

maag yang mengandung antasida doen,kalau masih 

sakit minum obat yang mengandung ranitidin atau 

omeprazole.

Lakukan tips-tips di atas secara rutin.



Terima kasih.

Kancil dan Tikus

Di hutan hiduplah dua ekor kancil. Mereka bernama Kanca dan Manggut. Kedua ekor kancil
itu bersaudara. Manggut adalah kakak dari Kanca. Sebaliknya, Kanca adalah adik dari
Manggut. Walaupun mereka bersaudara, tetapi sifat mereka sangatlah berbeda. Kanca
rajin dan baik hati.
Sedangkan Manggut pemalas dan suka menjahili teman.
Suatu hari Manggut kelaparan. Tetapi Manggut malas mencari makan. Akhirnya Manggut
mencuri makanan Kanca. Waktu Kanca menanyai kepada Manggut di mana makanannya,
Manggut menjawab dicuri tikus.
"Ah, mana mungkin dimakan tikus!" kata Kanca.
"Iya, kok! Masa sama kakaknya tidak percaya!" jawab Manggut berbohong.
Mulanya Kanca tidak percaya dengan omongan Manggut. Tetapi setelah Manggut
mengatakannya berkali-kali akhirnya Kanca percaya juga. Kanca memanggil tikus ke
rumahnya.
"Tikus, apakah kamu mencuri makananku?" tanya Kanca pada tikus.
"Ha? Mencuri? Berpikir saja aku belum pernah!" jawab tikus.
"Ah, si tikus! Kamu ini membela diri saja! Sudah, Kanca! Dia pasti berbohong," kata
Manggut.
"Ya, sudahlah! Tikus, sebagai gantinya ambilkan makanan di seberang sungai sana. Tadi
aku juga mengambil makanan dari sana, kok!" kata Kanca mengakhiri percakapan.
Tikus berjalan ke tepi sungai. Ia menaiki perahu kecil untuk menuju seberang sungai.
Sebenarnya tikus tahu kalau Manggut yang mencuri makanan. Sementara itu, di bagian
sungai yang lain, Manggut cepat-cepat menyeberangi sungai. Ia hendak memasang
perangkap tikus agar tikus terperangkap.
Ketika tikus hampir mendekati seberang sungai, tikus melihat
perangkap. Tikus yakin kalau perangkap itu dipasang oleh
Manggut. Tiba-tiba tikus mendapat ide. Tikus berpura-pura
tenggelam dalam sungai.
"Aaa...
Manggut, tolong aku...!" teriak tikus. Mendengar itu Manggut segera menolong tikus. Tikus
meminta Manggut mengantarkannya ke seberang sungai. Manggut tidak bisa berbuat apaapa.
Ia mengantarkan tikus ke seberang sungai.
Sesampai di seberang sungai tikus meminta Manggut menemani tikus mengambil makanan.
Karena Manggut tidak hati-hati, kakinya terperangkap dalam perangkap tikus. Manggut
menyesali perbuatan buruknya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Kamis, 15 November 2012

Menjalani Profesi Sebagai Agent Asuransi Dengan Suka Dukanya



Menjalani profesi sebagai agent asuransi dengan suka dukanya Puji Tuhan sudah terlewati hampir 4 tahun. Profesi ini hanyalah satu diantara ratusan jenis profesi . Berbagai karakter orang dijumpai disini, ya lebih bersabar tentunya dengan menjumpai karakter ini. Sebagai agent asuransi yang dituntut untuk perfectionis, profesional, pandai dan terintegrasi. 

Sudah empat tahun ini saya banting setir menjadi agen asuransi, seorang mantan salesman  farmasi berubah 360 derajat menjadi marketing asuransi. Walaupun mirip,akan tetapi kedua profesi ini sangat berbeda cara memasarkannya.Ada seorang teman yang bilang, kalau saya sekarang berjualan ludah..he-he..Selain itu, saya sebenarnya  seorang yang cenderung menggunakan otak kiri saya yang linear sedangkan marketing asuransi cenderung menggunakan otak kanan yang lompat-lompat.

Dalam bahasa psikologi, saya  adalah seorang pragmatis,  sedangkan marketing asuransi membutuhkan seorang sanguinis sejati. Dan anehnya, seperti melawan takdir saya ditakdirkan menjadi atau  sebagai agen marketing asuransi.

Nah,saya ingin bercerita pengalaman kami,saya dan istri..beberapa bulan yang lalu, atau tahun lalu..maaf,saya sudah agak lupa..bagaimana kami harus bersikap defensive ketika menghadapi calon nasabah yang cenderung menyerang dengan opini sempit. Siang hari kami membuat jadwal berkunjung ke rumah  salah seorang teman apoteker istri  saya.  Kami datang agak malam sekitar jam 07.00, dengan diterima hangat oleh  sang suami,tapi tidak oleh istrinya.Karena sang suami adalah rekan sejawat istri saya sebagai apoteker.

Sebagai intro kami membahas tentang pekerjaan dan keluarga. Keadaan berubah ketika istri calon nasabah kami menyerang dengan statemen bahwa dia lebih percaya dengan asuransi yang mereka punyai sebagai PNS,yaitu asuransi kesehatan dan tabungan pensiun-nya yang sudah disediakan oleh pemerintah.  Alasannya sederhana, dengan asuransi-asuransi tersebut mereka merasa sudah cukup dan mereka merasa lebih aman. Padahal kami sama sekali belum mengeluarkan selembar proposal pun apalagi jurus-jurus  marketing. Si istri ini berubah menjadi tidak ramah dan cenderung merendahkan profesi dan perusahaan kami. Kami coba menjawabnya dengan argument yang lebih baik, kami bilang bahwa RBC (Risk Based Capital) atau kemampuan bayar perusahaan kami jauh di atas persyaratan Bank Indonesia. 

Istri saya coba menenangkan suasana dengan bertanya tentang pekerjaan sang suami, lalu bertanya tentang kabar - kabar atau gossip lebih tepatnya..he-he..di tempat mengajar sang suami . Eh ternyata si istri ini baru ngeh,jika istri saya sejawat dengan suaminya sebagai seorang apoteker sekaligus dosen farmasi. Seketika mimik wajahnya sedikit berubah tapi sikap egoisnya tetap kuat bahwa semua asuransi sama dan hanya yang punya pemerintah yang bisa di percaya.Mungkin dia lupa dengan salah satu asuransi besar di USA yang tiba-tiba bangkrut dan bagaimana perusahaan sebesar Lehman Brothers bisa kolaps. Padahal aset mereka besar. Apalagi,hanya asuransi lokal seperti yang mereka sudah ikuti..Siapa yang bisa menjamin tidak akan collapse ( bangkrut ) walaupun disupport oleh pemerintah??

Saya yang sejak awal sudah agak emosi mencoba menjelaskan dari sudut pandang saya sebagai agen asuransi  tanpa berusaha mengguruinya.Akan tetapi, bagaimanapun hebatnya penjelasan kami semua akan sia-sia, dia sudah menanamkan mental block sejak kami datang. Lebih mudah mengprospek seorang insurance minded dari pada yang masih buta tentang asuransi..padahal si istri ini dosen juga,lo??S2 lagi..ckckck..

Pulang, kami melakukan evaluasi atas kejadian tadi. Ada beberapa kesalahan kami yang kurang mempersiapkan data pribadi si istri calon nasabah tersebut. Atau sebenarnya mental block hanyalah kedok untuk tidak ingin membeli produk kami atau ini hanya alasan karena tidak punya uang  yang cukup ( tapi saya tidak yakin,soalnya dua-duanya dosen ), saya bisa mengerti.. tapi bukankah banyak cara dan alasan untuk menolak dengan santun.

Trauma terhadap agen asuransi sering terjadi gara-gara edukasi asuransi yang masih kurang. Termasuk seringnya nasabah itu merasa di bohongi oleh agen asuransi, persoalannya seringkali agen tidak menjelaskan secara detail tentang produknya atau bisa jadi si nasabah memang tidak paham atau lebih parah tidak mau tahu bahwa dalam berasuransi  dia harus untung.

Penjelasan yang detail sangat perlu demi menjaga integritas dan kejujuran profesi ini. Sebagai contoh setiap agen asuransi  di tekankan untuk menjelaskan biaya yang timbul dari membeli polis asuransi juga dalam ilustrasi semua biaya di cantumkan , sehingga semangat fairness (kejujuran) menjiwai setiap semangat dan langkah saya.

Pengalaman paling menyedihkan pernah di dapatkan juga oleh saya, ketika salah satu nasabah saya tiba - tiba lapsed , karena katanya dananya banyak yang terpotong yang entah dipengaruhi oleh siapa, munkin teman atau saudaranya yang telah membaca polisnya secara parsial atau sepotong - sepotong. Padahal sudah dijelaskan sejak pengajuan aplikasi bahwa asuransi adalah investasi jangka panjang. BEP atau kembali modal umumnya terjadi pada tahun kelima,bahkan di tahun ke-10 atau akhir kontrak ,nasabah akan memperoleh uang sepenuhnya beserta imbal hasil investasinya yang lumayan besar ( minimal 14 % ) sedangkan nasabah yang lapsed  ini baru sekali membayar preminya,yaitu  pada saat mengajukan aplikasi berasuransi, yah.. otomotais dananya berkurang alias belum balik modal.

Sekali lagi pengalaman di caci maki menjadi cambuk untuk lebih bersemangat. Sekali lagi tugas agen asuransi bukan hanya menjual polis tapi sebagai perencana keuangan yang bisa di percaya. Termasuk saya, agen asuransi  datang memberikan alternatif perencanaan keuangan yang sesuai dengan cash flow anda. Memang betul bahwa tidak semua agen asuransi jujur dan juga tidak semua agen asuransi berengsek alias pembohong.
OK!..well Done!!

Selamat berasuransi!

Orang Kristen Itu Harus Kaya

Orang Kristen itu harus kaya, karena dengan kekayaannya mereka bisa melakukan pelayanan dengan lebih maksimal, mereka bisa membantu pelayanan Gereja masing-masing, mereka bisa menolong orang yang tidak mampu , dsb. “Bisnis Saya adalah “mengumpulkan kekayaan untuk didistribusikan” (making wealth to distribute wealth)” kata Bapak Kim Tan, seseorang yang telah mengumpulkan kekayaan yang sangat banyak dan juga telah sangat banyak mendistribusikannya.Mendistribusikan kekayaan disini tidaklah sama dengan membagikannya secara cuma-cuma. Kim adalah salah seorang terkaya di Inggris (United Kingdom). Beliau adalah seorang pemodal ventura internasional (International Venture Capitalist) yang memiliki fokus yang jelas yaitu ingin mencoba melakukan sesuatu yang signifikan bagi kemiskinan global, dan beliau melakukannya dengan cara unik yang didapatkan melalui refleksi panjang dan mendalam dari pengajaran Alkitab mengenai kemiskinan dan mengenai konsep perjanjian lama tentang tahun Yobel (Jubilee) yang ternyata adalah sesuatu yang sentral di dalam pelayanan Tuhan Yesus (Lukas 4).Hari ini, beliau terlibat dalam pengembangan cara-cara baru melakukan bisnis skala besar yang akan benar-benar menyediakan alternatif bagi model-model kontemporer pengentasan kemiskinan.
Luar biasaaa!!

Saudaraku..

Untuk menjadi kaya, maka kita harus kuat. Orang kaya adalah orang yang kuat atau sanggup untuk menjadi kaya. Dengan kata lain, orang yang lemah atau tidak sanggup untuk menjadi kaya, maka tidak akan kuat ketika dia menjadi orang kaya. Makna kuat di sini adalah kesanggupan untuk mengeluarkan sesuatu pada saat kita membutuhkan sesuatu tersebut. Di sinilah kekuatan itu diuji, karena kaya adalah ujian. 
Ketika kita mampu mennyangkal diri  dengan menggunakan kekayaan dunia hanya untuk Tuhan, maka kita akan mendapatkan jumlah yang lebih baik dari Tuhan..
Masalah keuangan adalah hal yang umum dialami keluarga muda, apalagi di tahun-tahun pertama menjalani kehidupan berumahtangga. Belum lagi si kecil tak lama kemudian hadir di tengah Anda dan pasangan. Belum lagi tuntutan untuk mempunyai rumah baru. Benarkah masalahnya terletak dari besar-kecilnya pendapatan keluarga?


“Seringkali masalahnya bukan terletak pada penghasilan yang kurang, tapi kebiasaan yang salah dalam mengelola uang,” kan kata seorang pakar keuangan, Ligwina Hananto. Ternyata, dalam kenyataan, seorang ayah yang berpenghasilan ratusan juta rupiah bisa mengalami shock ketika menemukan uangnya tinggal Rp. 500.000,00 sebelum akhir bulan. Kalau boleh saya menambahkan selain kemampuan mengelola keuangan juga keberkahan dalam pengelolaan keuangan keluarga tersebut. 

Berikut beberapa point yang diberikan oleh Ligwina untuk mengelola keuangan dan saya beri tambahan seperlunya.

Pahami portfolio keuangan keluarga Anda. Jangan sampai kita tidak tahu isi tabungan, jumlah tagihan listrik, telepon, servis mobil, belanja, biaya periksa dokter dan lainnya. Anda harus tahu berapa hutang kartu kredit, pinjaman bank atau cicilan rumah dan mobil. Apalagi kita sebagai seorang bunda yang harus pinter ngatur kebutuhan dan keuangan keluarga. 

Susun rencana keuangan atau anggaran. Rencana keuangan yang realistis membantu kita bersikap obyektif soal pengeluaran yang berlebihan. Tak perlu terlalu ideal, sehingga lupa kebutuhan diri sendiri. Tak ada salahnya memasukkan kebutuhan pergi ke salon, spa atau rekreasi. Yang penting, anggarkan jumlah yang realistis dan Anda pun harus patuh dengan anggaran tersebut. Dan anggarkan pula kebutuhan ruhani kita misalnya infaq untuk mensucikan harta kita, memberi buku-buku ruhani dalam pemenuhan ilmu agama.

::Pikirkan lebih seksama pengertian antara “butuh” dan “ingin”. Tak jarang kita membelanjakan uang untuk hal yang tak terlalu penting atau hanya didorong keinginan, bukan kebutuhan. Buatlah daftar berupa tabel yang terdiri dari kolom untuk item belanja, kebutuhan dan keinginan. Setelah mengisi kolom item belanja, isilah kolom “kebutuhan” dan “keinginan” dengan tanda cek (V). Dari sini pertimbangkan dengan lebih matang, benda atau hal yang perlu Anda beli/penuhi atau tidak. Dan apabila ada keinginan untuk belanja online, ingat buka situs belanja online maksimal 2 kali dalam sebulan.


::Hindari hutang. Godaan untuk hidup konsumtif semakin besar. Tapi bukan berarti dengan mudah Anda membeli berbagai benda secara kredit. Tumbuhkan kebiasaan keuangan yang sehat dimulai dari yang sederhana, seperti tak memiliki hutang konsumtif. Walau ada yang bilang hutang investasi tidak mengapa, tetapi menurut saya pribadi, hutang membuat hidup tidak tentram :D.


::Meminimalkan belanja konsumtif. Bertemu teman lama untuk bertukar pikiran di kafe terkadang memang perlu, tapi tak berarti kita harus melakukannya di setiap Jumat sore. Kita bisa gunakan pengeluaran ini untuk menabung atau memenuhi kebutuhan lain.


::Tetapkan tujuan atau cita-cita finansial. Susun target keuangan yang ingin Anda raih secara berkala, bersama pasangan. Tetapkan tujuan spesifik, realistis, terukur dan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan ini membantu Anda lebih fokus merancang keuangan. Misalnya, bercita-cita punya dana pendidikan prasekolah berstandar internasional, ibadah haji tahun sekian dan sebagainya.


::Menabung, menabung, menabung. Ubah kebiasaan dan pola pikir. Segera setelah menerima gaji, sisihkan untuk tabungan dalam jumlah yang telah kita rencanakan sesuai tujuan atau cita-cita finansial keluargaa kita. Sebaiknya, kita memiliki rekening terpisah untuk tabungan dan kebutuhan sehari-hari.


::Berinvestasilah! Tentu kita tidak akan puas dengan hanya menunggu tabungan membumbung. Padahal cita-cita Anda untuk keluarga “selangit”. Inilah saat yang tepat untuk juga memikirkan investasi. Kini bentuknya macam-macam. Takut akan risiko investasi?! Tak perlu khawatir, kita hanya perlu belajar pada ahlinya. Konsultasikan keuangan Anda dengan ahli keuangan yang handal! Investasi bisa berupa kepemilikan emas, tanah, properti ,asuransi ( seperti PRUDENTIAL,jangan lupa..he2) dan lain-lain. Emas itu yang ada barangnya ya, bukan nilai fluktuatifnya.


Ingat kekayaan tidak kekal, karena roda selalu berputar, perbanyak berbagi kepada orang yang membutuhkan untuk menjaga kekayaan kita. YHWH bless us.


Selasa, 13 November 2012

TIGA KEWAJIBAN KITA SEBAGAI PENGIKUT KRISTUS :




PRAY


Do'a yang dinaikkan akan menggerakkan tangan Tuhan dalam kehidupan orang lain ( Yak 5 : 16)

CARE


Perhatian menyatakan kasih Tuhan ( Mat 5 : 16 )


SHARE

Pemberitaan akan membawa mereka kepada kuasa Injil ( Rm 1 : 16 )



SUDAHKAH ANDA MELAKUKANNYA?????




kristenhatihamba.blogspot.com

Senin, 12 November 2012

Terapi Lumba-Lumba Untuk Anak Autis


LUMBA-lumba termasuk salah satu hewan yang cerdas di dunia. Selain membantu mengarahkan kapal di lautan, para peneliti juga menemukan kalau lumba-lumba bisa membantu mereka yang menderita gangguan saraf, khususnya anak-anak autisme. Terapi lumba-lumba (dolphin therapy) diklaim bisa meningkatkan kemampuan berbicara dan keahlian motorik anak-anak penderita autisme.

Apa itu dolphin therapy? Terapi ini dimulai oleh antropolog Dr Betsy Smith di awal tahun 70-an setelah melihat efek terapis lumba-lumba pada saudaranya yang mengalami gangguan saraf. Selanjutnya terapi ini dikembangkan oleh Dr Nathanson di the Dolphin Human Therapy centre di Florida, AmeriKa. Nathanson mempelajari interaksi antara lumba-lumba dengan anak-anak penderita keterbelakangan mental dan mendapatkan respon baik dengan dibukanya pusat-pusat terapi lumba-lumba lain di seluruh dunia.

Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas sensori anak. Dalam program yang berlangsung di kolam renang dengan lumba-lumba ini, terapis akan membantu anak-anak autisme. Anak-anak akan diminta untuk berenang, menyentuh, memberi makan atau mengelus-elus hewan tersebut. Selanjutnya terapis akan bekerja dan membantu pada area tertentu seperti berbicara, bertingkah dan keahlian motorik. Terapis akan mendisain program sesuai dengan kebutuhan anak.

Terapi lumba-lumba ini tidak bisa menyembuhkan sepenuhnya. Tetapi bisa meredakan beberapa gejala autisme dengan cara menguatkan proses penyembuhan mereka. Para peneliti yang mengambil sampel darah sebelum dan sesudah anak melakukan terapi menemukan adanya perubahan hormon endorphin dan enzim-enzim serta T-cells. Akan tetapi, proses perubahan ini, menurut peneliti, belum diketahui penyebab pastinya.

Penelitian mengenai lumba-lumba dan autisme ini terus dilakuan, tetapi para ilmuwan juga telah menemukan beberapa hipotesis bahwa menyatu dan bermain dengan lumba-lumba akan membangkitkan respon emosional yang mendalam dan memicu pelepasan perasaan dan emosi yang mendalam. para peneliti meyakini, anak-anak lebih responsif terhadap terapi karena mereka bermain di lingkungan yang menyenangkan.

Mereka termotivasi untuk menyelesaikan tugas, mereka gembira sehingga lebih memperhatikan tugas yang diberikan terapis. Selain itu, lumba-lumba dinyatakan bisa merasakan area yang tidak berfungsi penuh dan trauma fisik di tubuh manusia dan mereka memotivasi anak-anak untuk menggunakan area-area ini.

Suara

Dari sisi lain, proses pemulihan sama dengan terapi suara. Ritme dan suara vibrasi membantu membangkitkan perubahan mood. Menurut Dr Cole, ketua  Aquathought Foundation, berenang dengan lumba-lumba bisa menciptakan perubahan sel-sel psikologi dan jaringan dalam tubuh.

Lumba-lumba, terang Cole, mempunyai sonar alami. Mereka akan memancarkan gelombang ultrasound untuk menentukan lokasi benda dan untuk berkomunikasi. Bunyi yang dikeluarkan lumba-lumba, terang dia lagi, sangat kuat sehingga bisa menyebabkan pembentukan lubang di struktur molekul-molekul cairan dan jaringan lunak.

Cole meyakini bahwa frekuensi sinyal lumba-lumba berpengaruh kuat terhadap otak manusia dengan cara memodifikasi aktivitas gelombang otak. Hasil tes yang dilakukan pada manusia menunjukkan kalau bunyi ini bisa mengubah frekuensi otak manusia dari beta menjadi alpha.

Bunyi ini membuat kedua belahan otak lebih sinkron sehingga komunikasi antara otak kanan dan kiri menjadi jauh lebih baik. Selain itu, terapi lumba-lumba ini juga dinyatakan bisa membuat perubahan emosi yang kuat, menenangkan anak-anak, meningkatkan kemampuan komunikasi dan konsentrasi, memperbaiki fungsi motorik dan koordinasi, membuat kontak mata, senyum, tawa, dan daya sentuh anak semakin baik, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 

Sumber : Media Indonesia,Selasa, 04 Agustus 2009 12:00 WIB,Penulis : Ikarowina Tarigan



  

Apa itu Autisme??


Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yangnormal. Akibatnya anak tersebut terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam duniarepetitive, aktivitas dan minat yang obsesif. (Baron-Cohen, 1993). Menurut Power (1989)karakteristik anak dengan autisme adalah adanya 6 gangguan dalam bidang:
Gejala ini mulai tampak sejak lahir atau saat masih kecil; biasanya sebelum anak berusia 3 tahun.
Autisme dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder R-IV merupakan salah satu dari lima jenis gangguan dibawah payung PDD (Pervasive Development Disorder) di luar ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan ADD (Attention Deficit Disorder). Gangguan perkembangan perpasiv (PDD) adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan beberapa kelompok gangguan perkembangan di bawah (umbrella term) PDD, yaitu:
  1. Autistic Disorder (Autism) Muncul sebelum usia 3 tahun dan ditunjukkan adanya hambatan dalam interaksi sosial, komunikasi dan kemampuan bermain secara imaginatif serta adanya perilaku stereotip pada minat dan aktivitas.
  2. Asperger’s Syndrome Hambatan perkembangan interaksi sosial dan adanya minat dan aktivitas yang terbatas, secara umum tidak menunjukkan keterlambatan bahasa dan bicara, serta memiliki tingkat intelegensia rata-rata hingga di atas rata-rata.
  3. Pervasive Developmental Disorder – Not Otherwise Specified (PDD-NOS) Merujuk pada istilah atypical autism, diagnosa PDD-NOS berlaku bila seorang anak tidak menunjukkan keseluruhan kriteria pada diagnosa tertentu (Autisme, Asperger atau Rett Syndrome).
  4. Rett’s Syndrome Lebih sering terjadi pada anak perempuan dan jarang terjadi pada anak laki-laki. Sempat mengalami perkembangan yang normal kemudian terjadi kemunduran/kehilangan kemampuan yang dimilikinya; kehilangan kemampuan fungsional tangan yang digantikan dengan gerakkan-gerakkan tangan yang berulang-ulang pada rentang usia 1 – 4 tahun.
  5. Childhood Disintegrative Disorder (CDD) Menunjukkan perkembangan yang normal selama 2 tahun pertama usia perkembangan kemudian tiba-tiba kehilangan kemampuan-kemampuan yang telah dicapai sebelumnya.
Diagnosa Pervasive Develompmental Disorder Not Otherwise Specified (PDD – NOS) umumnya digunakan atau dipakai di Amerika Serikat untuk menjelaskan adanya beberapa karakteristik autisme pada seseorang (Howlin, 1998: 79). National Information Center for Children and Youth with Disabilities (NICHCY) di Amerika Serikat menyatakan bahwa Autisme dan PDD – NOS adalah gangguan perkembangan yang cenderung memiliki karakteristik serupa dan gejalanya muncul sebelum usia 3 tahun. Keduanya merupakan gangguan yang bersifat neurologis yang memengaruhi kemampuan berkomunikasi, pemahaman bahasa, bermain dan kemampuan berhubungan dengan orang lain. Ketidakmampuan beradaptasi pada perubahan dan adanya respon-respon yang tidak wajar terhadap pengalaman sensoris seringkali juga dihubungkan pada gejala autisme.

[sunting]Secara historis, diagnosa autisme memiliki persoalan; suatu ketika para ahli dan peneliti dalam bidang autisme bersandarkan pada ada atau tidaknya gejala, saat ini para ahli dan peneliti tampaknya berpindah menuju berbagai karakteristik yang disebut sebagai continuum autism. Aarons dan Gittents (1992) merekomendasikan adanya descriptive approach to diagnosis. Ini adalah suatu pendekatan deskriptif dalam mendiagnosa sehingga menyertakan pengamatan-pengamatan yang menyeluruh di setting-setting sosial anak sendiri. Settingya mungkin di sekolah, di taman-taman bermain atau mungkin di rumah sebagai lingkungan sehari-hari anak dimana hambatan maupun kesulitan mereka tampak jelas di antara teman-teman sebaya mereka yang ‘normal’.Diagnosis

Persoalan lain yang memengaruhi keakuratan suatu diagnosa seringkali juga muncul dari adanya fakta bahwa perilaku-perilaku yang bermasalah merupakan atribut dari pola asuh yang kurang tepat. Perilaku-perilaku tersebut mungkin saja merupakan hasil dari dinamika keluarga yang negatif dan bukan sebagai gejala dari adanya gangguan. Adanya interpretasi yang salah dalam memaknai penyebab mengapa anak menunjukkan persoalan-persoalan perilaku mampu menimbulkan perasaan-perasaan negatif para orang tua. Pertanyaan selanjutnya kemudian adalah apa yang dapat dilakukan agar diagnosa semakin akurat dan konsisten sehingga autisme sungguh-sungguh terpisah dengan kondisi-kondisi yang semakin memperburuk? Perlu adanya sebuah model diagnosa yang menyertakan keseluruhan hidup anak dan mengevaluasi hambatan-hambatan dan kesulitan anak sebagaimana juga terhadap kemampuan-kemampuan dan keterampilan-keterampilan anak sendiri. Mungkin tepat bila kemudian disarankan agar para profesional di bidang autisme juga mempertimbangkan keseluruhan area, misalnya: perkembangan awal anak, penampilan anak, mobilitas anak, kontrol dan perhatian anak, fungsi-fungsi sensorisnya, kemampuan bermain, perkembangan konsep-konsep dasar, kemampuan yang bersifat sikuen, kemampuan musikal, dan lain sebagainya yang menjadi keseluruhan diri anak sendiri.
Bagi para orang tua dan keluarga sendiri perlu juga dicatat bahwa gejala autisme bersifat individual; akan berbeda satu dengan lainnya meskipun sama-sama dianggap sebagai low functioning atau dianggap sebagai high functioning. Membutuhkan kesabaran untuk menghadapinya dan konsistensi untuk dalam penanganannya sehingga perlu disadari bahwa bahwa fenomena ini adalah suatu perjalanan yang panjang. Jangan berhenti pada ketidakmampuan anak tetapi juga perlu menggali bakat-bakat serta potensi-potensi yang ada pada diri anak. Sebagai inspirasi kiranya dapat disebutkan beberapa penyandang autisme yang mampu mengembangkan bakat dan potensi yang ada pada diri mereka, misalnya: Temple Grandine yang mampu mengembangkan kemampuan visual dan pola berpikir yang sistematis sehingga menjadi seorang Doktor dalam bidang peternakan, Donna William yang mampu mengembangkan kemampuan berbahasa dan bakat seninya sehingga dapat menjadi seorang penulis dan seniman, Bradley Olson seorang mahasiswa yang mampu mengembangkan kemampuan kognitif dan kebugaran fisiknya sehingga menjadi seorang pemuda yang aktif dan tangkas dan mungkin masih banyak nama-nama lain yang dapat menjadi sumber inspirasi kita bersama. Pada akhirnya, sebuah label dari suatu diagnosa dapat dikatakan berguna bila mampu memberikan petunjuk bagi para orang tua dan pendidik mengenai kondisi alamiah yang benar dari seorang anak. Label yang menimbukan kebingungan dan ketidakpuasan para orang tua dan pendidik jelas tidak akan membawa manfaat apapun.

[sunting]Simtoma klinis

Anak dengan autisme dapat tampak normal pada tahun pertama maupun tahun kedua dalam kehidupannya. Para orang tua seringkali menyadari adanya keterlambatan kemampuan berbahasa dan cara-cara tertentu yang berbeda ketika bermain serta berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak tersebut mungkin dapat menjadi sangat sensitif atau bahkan tidak responsif terhadap rangsangan-rangasangan dari kelima panca inderanya (pendengaran, sentuhan, penciuman, rasa dan penglihatan). Perilaku-perilaku repetitif (mengepak-kepakan tangan atau jari, menggoyang-goyangkan badan dan mengulang-ulang kata) juga dapat ditemukan. Perilaku dapat menjadi agresif (baik kepada diri sendiri maupun orang lain) atau malah sangat pasif. Besar kemungkinan, perilaku-perilaku terdahulu yang dianggap normal mungkin menjadi gejala-gejala tambahan. Selain bermain yang berulang-ulang, minat yang terbatas dan hambatan bersosialisasi, beberapa hal lain yang juga selalu melekat pada para penyandang autisme adalah respon-respon yang tidak wajar terhadap informasisensoris yang mereka terima, misalnya; suara-suara bising, cahaya, permukaan atau tekstur dari suatu bahan tertentu dan pilihan rasa tertentu pada makanan yang menjadi kesukaan mereka.
Beberapa atau keseluruhan karakteristik yang disebutkan berikut ini dapat diamati pada para penyandang autisme beserta spektrumnya baik dengan kondisi yang teringan hingga terberat sekalipun.
  1. Hambatan dalam komunikasi, misal: berbicara dan memahami bahasa.
  2. Kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain atau obyek di sekitarnya serta menghubungkan peristiwa-peristiwa yang terjadi.
  3. Bermain dengan mainan atau benda-benda lain secara tidak wajar.
  4. Sulit menerima perubahan pada rutinitas dan lingkungan yang dikenali.
  5. Gerakkan tubuh yang berulang-ulang atau adanya pola-pola perilaku yang tertentu
Para penyandang Autisme beserta spektrumnya sangat beragam baik dalam kemampuan yang dimiliki, tingkat intelegensi, dan bahkan perilakunya. Beberapa di antaranya ada yang tidak 'berbicara' sedangkan beberapa lainnya mungkin terbatas bahasanya sehingga sering ditemukan mengulang-ulang kata atau kalimat (echolalia). Mereka yang memiliki kemampuan bahasa yang tinggi umumnya menggunakan tema-tema yang terbatas dan sulit memahami konsep-konsep yang abstrak. Dengan demikian, selalu terdapat individualitas yang unik dari individu-individu penyandangnya.
Terlepas dari berbagai karakteristik di atas, terdapat arahan dan pedoman bagi para orang tua dan para praktisi untuk lebih waspasa dan peduli terhadap gejala-gejala yang terlihat. The National Institute of Child Health and Human Development (NICHD) di Amerika Serikat menyebutkan 5 jenis perilaku yang harus diwaspadai dan perlunya evaluasi lebih lanjut :
  1. Anak tidak bergumam hingga usia 12 bulan
  2. Anak tidak memperlihatkan kemampuan gestural (menunjuk, dada, menggenggam) hingga usia 12 bulan
  3. Anak tidak mengucapkan sepatah kata pun hingga usia 16 bulan
  4. Anak tidak mampu menggunakan dua kalimat secara spontan di usia 24 bulan
  5. Anak kehilangan kemampuan berbahasa dan interaksi sosial pada usia tertentu
Adanya kelima ‘lampu merah’ di atas tidak berarti bahwa anak tersebut menyandang autisme tetapi karena karakteristik gangguan autisme yang sangat beragam maka seorang anak harus mendapatkan evaluasi secara multidisipliner yang dapat meliputi; Neurolog,PsikologPediatricTerapi WicaraPaedagog dan profesi lainnya yang memahami persoalan autisme.

[sunting]Simtoma klinis menurut DSM IV

A. Interaksi Sosial (minimal 2):
  1. Tidak mampu menjalin interaksi sosial non verbal: kontak mata, ekspresi muka, posisi tubuh, gerak-gerik kurang tertuju
  2. Kesulitan bermain dengan teman sebaya
  3. Tidak ada empati, perilaku berbagi kesenangan/minat
  4. Kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan emosional 2 arah
B. Komunikasi Sosial (minimal 1):
  1. Tidak/terlambat bicara, tidak berusaha berkomunikasi non verbal
  2. Bisa bicara tapi tidak untuk komunikasi/inisiasi, egosentris
  3. Bahasa aneh & diulang-ulang/stereotip
  4. Cara bermain kurang variatif/imajinatif, kurang imitasi social
C. Imaginasi, berpikir fleksibel dan bermain imaginatif (minimal 1):
  1. Mempertahankan 1 minat atau lebih dengan cara yang sangat khas dan berlebihan, baik intensitas dan fokusnya
  2. Terpaku pada suatu kegiatan ritualistik/rutinitas yang tidak berguna
  3. Ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan berulang-ulang. Seringkali sangat terpukau pada bagian-bagian tertentu dari suatu benda
Seorang anak penderita autisme, dengan jajaran mainan yang ia buat
Gejala autisme dapat sangat ringan (mild), sedang (moderate) hingga parah (severe), sehingga masyarakat mungkin tidak menyadari seluruh keberadaannya. Parah atau ringannya gangguan autisme sering kemudian di-paralel-kan dengan keberfungsian. Dikatakan oleh para ahli bahwa anak-anak dengan autisme dengan tingkat intelegensi dankognitif yang rendah, tidak berbicara (nonverbal), memiliki perilaku menyakiti diri sendiri, serta menunjukkan sangat terbatasnya minat dan rutinitas yang dilakukan maka mereka diklasifikasikan sebagai low functioning autism. Sementara mereka yang menunjukkan fungsi kognitif dan intelegensi yang tinggi, mampu menggunakan bahasa dan bicaranya secara efektif serta menunjukkan kemampuan mengikuti rutinitas yang umum diklasifikasikan sebagai high functioning autism. Dua dikotomi dari karakteristik gangguan sesungguhnya akan sangat berpengaruh pada implikasi pendidikan maupun model-modeltreatment yang diberikan pada para penyandang autisme. Kiranya melalui media ini penulis menghimbau kepada para ahli dan paktisi di bidang autisme untuk semakin mengembangkan strategi-strategi dan teknik-teknik pengajaran yang tepat bagi mereka. Apalagi mengingat fakta dari hasil-hasil penelitian terdahulu menyebutkan bahwa 80% anak dengan autisme memiliki intelegensi yang rendah dan tidak berbicara atau nonverbal. Namun sekali lagi, apapun diagnosa maupun label yang diberikan prioritasnya adalah segera diberikannya intervensi yang tepat dan sungguh-sungguh sesuai dengan kebutuhan mereka.
Referensi baku yang digunakan secara universal dalam mengenali jenis-jenis gangguan perkembangan pada anak adalah ICD(International Classification of Diseases) Revisi ke-10 tahun 1993 dan DSM (Diagnostic And Statistical Manual) Revisi IV tahun 1994 yang keduanya sama isinya. Secara khusus dalam kategori Gangguan Perkembangan Perpasiv (Pervasive Developmental Disorder/PDD): Autisme ditunjukkan bila ditemukan 6 atau lebih dari 12 gejala yang mengacu pada 3 bidang utama gangguan, yaitu: Interaksi Sosial – Komunikasi – Perilaku.
Autisme sebagai spektrum gangguan maka gejala-gejalanya dapat menjadi bukti dari berbagai kombinasi gangguan perkembangan. Bila tes-tes secara behavioral maupun komunikasi tidak dapat mendeteksi adanya autisme, maka beberapa instrumen screening yang saat ini telah berkembang dapat digunakan untuk mendiagnosa autisme:
  • Childhood Autism Rating Scale (CARS): skala peringkat autisme masa kanak-kanak yang dibuat oleh Eric Schopler pada awal tahun 1970 yang didasarkan pada pengamatan perilaku. Alat menggunakan skala hingga 15; anak dievaluasi berdasarkan hubungannya dengan orang, penggunaan gerakan tubuh, adaptasi terhadap perubahan, kemampuan mendengar dan komunikasi verbal
  • The Checklis for Autism in Toddlers (CHAT): berupa daftar pemeriksaan autisme pada masa balita yang digunakan untuk mendeteksi anak berumur 18 bulan, dikembangkan oleh Simon Baron Cohen pada awal tahun 1990-an.
  • The Autism Screening Questionare: adalah daftar pertanyaan yang terdiri dari 40 skala item yang digunakan pada anak dia atas usia 4 tahun untuk mengevaluasi kemampuan komunikasi dan sosial mereka
  • The Screening Test for Autism in Two-Years Old: tes screening autisme bagi anak usia 2 tahun yang dikembangkan oleh Wendy Stone di Vanderbilt didasarkan pada 3 bidang kemampuan anak, yaitu; bermain, imitasi motor dan konsentrasi.
Diagnosa yang akurat dari Autisme maupun gangguan perkembangan lain yang berhubungan membutuhkan pengamatan yang menyeluruh terhadap: perilaku anak, kemampuan komunikasi dan kemampuan perkembangan lainnya. Akan sangat sulit mendiagnosa karena adanya berbagai macam gangguan yang terlihat. Observasi dan wawancara dengan orang tua juga sangat penting dalam mendiagnosa. Evaluasi tim yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu memungkinkan adanya standardisasi dalam mendiagnosa. Tim dapat terdiri dari neurologpsikologpediatrikpaedagogpatologis ucapan/kebahasaan, okupasi terapi, pekerja sosial dan lain sebaginya.

[sunting]Penanganan autisme di Indonesia

Intensitas dari treatment perilaku pada anak dengan autisme merupakan hal penting, namun persoalan-persoalan mendasar yang ditemui di Indonesia menjadi sangat krusial untuk diatasi lebih dahulu. Tanpa mengabaikan faktor-faktor lain, beberapa fakta yang dianggap relevan dengan persoalan penanganan masalah autisme di Indonesia di antaranya adalah:
  1. Kurangnya tenaga terapis yang terlatih di Indonesia. Orang tua selalu menjadi pelopor dalam proses intervensi sehingga pada awalnya pusat-pusat intervensi bagi anak dengan autisme dibangun berdasarkan kepentingan keluarga untuk menjamin kelangsungan pendidikan anak mereka sendiri.
  2. Belum adanya petunjuk treatment yang formal di Indonesia. Tidak cukup dengan hanya mengimplementasikan petunjuk teatment dari luar yang penerapannya tidak selalu sesuai dengan kultur kehidupan anak-anak Indonesia.
  3. Masih banyak kasus-kasus autisme yang tidak di deteksi secara dini sehingga ketika anak menjadi semakin besar maka semakin kompleks pula persoalan intervensi yang dihadapi orang tua. Para ahli yang mampu mendiagnosa autisme, informasi mengenai gangguan dan karakteristik autisme serta lembaga-lembaga formal yang memberikan layanan pendidikan bagi anak dengan autisme belum tersebar secara merata di seluruh wilayah di Indonesia.
  4. Belum terpadunya penyelenggaraan pendidikan bagi anak dengan autisme di sekolah. Dalam Pasal 4 UU No. 20/2003 tentangSistem Pendidikan Nasional telah diamanatkan pendidikan yang demokratis dan tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, dukungan ini membuka peluang yang besar bagi para penyandang autisme untuk masuk dalam sekolah-sekolah umum (inklusi) karena hampir 500 sekolah negeri telah diarahkan oleh pemerintah untuk menyelenggarakan inklusi.
  5. Permasalahan akhir yang tidak kalah pentingnya adalah minimnya pengetahuan baik secara klinis maupun praktis yang didukung dengan validitas data secara empirik (Empirically Validated Treatments/EVT) dari penanganan-penanganan masalah autisme di Indonesia. Studi dan penelitian autisme selain membutuhkan dana yang besar juga harus didukung oleh validitas data empirik, namun secara etis tentunya tidak ada orang tua yang menginginkan anak mereka menjadi percobaan dari suatu metodologi tertentu. Kepastian dan jaminan bagi proses pendidikan anak merupakan pertimbangan utama bagi orang tua dalam memilih salah satu jenis treatment bagi anak mereka sehingga bila keraguan ini dapat dijawab melalui otoritas-otoritas ilmiah maka semakin terbuka informasi bagi masyarakat luas mengenai pengetahuan-pengetahuan baik yang bersifat klinis maupun praktis dalam proses penanganan masalah autisme di Indonesia.

[sunting]Terapi Bagi Individu dengan Autisme

Bila ada pertanyaan mengenai terapi apa yang efektif? Maka jawaban atas pertanyaan ini sangat kompleks, bahkan para orang tua dari anak-anak dengan autisme pun merasa bingung ketika dihadapkan dengan banyaknya treatment dan proses pendidikan yang ditawarkan bagi anak mereka. Beberapa jenis terapi bersifat tradisional dan telah teruji dari waktu ke waktu sementara terapi lainnya mungkin baru saja muncul. Tidak seperti gangguan perkembangan lainnya, tidak banyak petunjuk treatment yang telah dipublikasikan apalagi prosedur yang standar dalam menangani autisme. Bagaimanapun juga para ahli sependapat bahwa terapi harus dimulai sejak awal dan harus diarahkan pada hambatan maupun keterlambatan yang secara umum dimiliki oleh setiap anak autis, misalnya; komunikasi dan persoalan-persolan perilaku. Treatment yang komprehensif umumnya meliputi; Terapi Wicara (Speech Therapy), Okupasi Terapi (Occupational Therapy) dan Applied Behavior Analisis (ABA) untuk mengubah serta memodifikasi perilaku.
Berikut ini adalah suatu uraian sederhana dari berbagai literatur yang ada dan ringkasan penjelasan yang tidak menyeluruh dari beberapa treatment yang diakui saat ini. Menjadi keharusan bagi orang tua untuk mencari tahu dan mengenali treatment yang dipilihnya langsung kepada orang-orang yang profesional dibidangnya. Sebagian dari teknik ini adalah program menyeluruh, sedang yang lain dirancang menuju target tertentu yang menjadi hambatan atau kesulitan para penyandangnya.
  • Educational Treatment, meliputi tetapi tidak terbatas pada: Applied Behavior Analysis (ABA) yang prinsip-prinsipnya digunakan dalam penelitian Lovaas sehingga sering disamakan dengan Discrete Trial Training atau Intervensi Perilaku Intensif.
  • Pendekatan developmental yang dikaitkan dengan pendidikan yang dikenal sebagai Floortime.
  • TEACCH (Treatment and Education of Autistic and Related Communication – Handicapped Children).
  • Biological Treatment, meliputi tetapi tidak terbatas pada: diet, pemberian vitamin dan pemberian obat-obatan untuk mengurangi perilaku-perilaku tertentu (agresivitas, hiperaktif, melukai diri sendiri, dsb.).
  • Speech – Language Therapy (Terapi Wicara), meliputi tetapi tidak terbatas pada usaha penanganan gangguan asosiasi dan gangguan proses auditory/pendengaran.
  • Komunikasi, peningkatan kemampuan komunikasi, seperti PECS (Picture Exchange Communication System), bahasa isyarat, strategi visual menggunakan gambar dalam berkomunikasi dan pendukung-pendukung komunikasi lainnya.
  • Pelayanan Autisme Intensif, meliputi kerja team dari berbagai disiplin ilmu yang memberikan intervensi baik di rumah, sekolah maupun lngkungan sosial lainnya.
  • Terapi yang bersifat Sensoris, meliputi tetapi tidak terbatas pada Occupational Therapy (OT), dan Auditory Integration Training (AIT).
Dengan adanya berbagai jenis terapi yang dapat dipilih oleh orang tua, maka sangat penting bagi mereka untuk memilih salah satu jenis terapi yang dapat meningkatkan fungsionalitas anak dan mengurangi gangguan serta hambatan autisme. Sangat disayangkan masih minim data ilmiah yang mampu mendukung berbagai jenis terapi yang dapat dipilih orang tua di Indonesia saat ini. Fakta menyebutkan bahwa sangat sulit membuat suatu penelitian mengenai autisme. Sangat banyak variabel-variabel yang dimiliki anak, dari tingkat keparahan gangguannya hingga lingkungan sekitarnya dan belum lagi etika yang ada didalamnya untuk membuat suatu penelitian itu sungguh-sungguh terkontrol. Sangat tidak mungkin mengontrol semua variabel yang ada sehingga data yang dihasilkan dari penelitian-penelitian sebelumnya mungkin secara statistik tidak akurat.
Tidak ada satupun jenis terapi yang berhasil bagi semua anak. Terapi harus disesuaikan dengan kebutuhan anak, berdasarkan pada potensinya, kekurangannya dan tentu saja sesuai dengan minat anak sendiri. Terapi harus dilakukan secara multidisiplin ilmu, misalnya menggunakan; okupasi terapi, terapi wicara dan terapi perilaku sebagai basisnya. Tenaga ahli yang menangani anak harus mampu mengarahkan pilihan-pilihan anda terhadap berbagai jenis terapi yang ada saat ini. Tidak ada jaminan apakah terapi yang dipilih oleh orang tua maupun keluarga sungguh-sungguh akan berjalan efektif. Namun demikian, tentukan salah satu jenis terapi dan laksanakan secara konsisten, bila tidak terlihat perubahan atau kemajuan yang nyata selama 3 bulan dapat melakukan perubahan terapi. Bimbingan dan arahan yang diberikan harus dilaksanakan oleh orang tua secara konsisten. Bila terlihat kemajuan yang signifikan selama 3 bulan maka bentuk intervensi lainnya dapat ditambahkan. Tetap bersikap obyektif dan tanyakan kepada para ahli bila terjadi perubahan-perubahan perilaku lainnya.

[sunting]Prognosis

Diperkirakan terdapat 400.000 individu dengan autisme di Amerika Serikat. Sejak tahun 80 – an, bayi-bayi yang lahir di California – AS, diambil darahnya dan disimpan di pusat penelitian Autisme. Penelitian dilakukan oleh Terry Phillips, seorang pakar kedokteran saraf dari Universitas George Washington. Dari 250 contoh darah yang diambil, ternyata hasilnya mencengangkan; seperempat dari anak-anak tersebut menunjukkan gejala autis. National Information Center for Children and Youth with Disabilities (NICHCY) memperkirakan bahwa autisme dan PDD pada tahun 2000 mendekati 50 – 100 per 10.000 kelahiran. Penelitian Frombonne (Study Frombonne: 2003) menghasilkan prevalensi dari autisme beserta spektrumnya (Autism Spectrum Disorder/ASD) adalah: 60/10.000 – best current estimatedan terdapat 425.000 penyandang ASD yang berusia dibawah 18 tahun di Amerika Serikat. Di Inggris, data terbaru adalah: 62.6/10.000 ASD. Autisme secara umum telah diketahui terjadi empat kali lebih sering pada anak laki-laki dibandingkan yang terjadi pada anak perempuan. Hingga saat ini penyebabnya belum diketahui secara pasti. Saat ini para ahli terus mengembangkan penelitian mereka untuk mengetahui sebabnya sehingga mereka pun dapat menemukan ‘obat’ yang tepat untuk mengatasi fenomena ini. Bidang-bidang yang menjadi fokus utama dalam penelitian para ahli, meliputi; kerusakan secara neurologis dan ketidakseimbangan dalam otak yang bersifat biokimia. Dr. Ron Leaf saat melakukan seminar di Singapura pada tanggal 26 – 27 Maret 2004, menyebutkan beberapa faktor penyebab autisme, yaitu:
  • Genetic susceptibility – different genes may be responsible in different families
  • Chromosome 7 – speech / language chromosome
  • Variety of problems in pregnancy at birth or even after birth
Meskipun para ahli dan praktisi di bidang autisme tidak selamanya dapat menyetujui atau bahkan sependapat dengan penyebab-penyebab di atas. Hal terpenting yang perlu dicatat melalui hasil penelitian-penelitian terdahulu adalah bahwa gangguan autisme tidak disebabkan oleh faktor-faktor yang bersifat psikologis, misalnya karena orang tua tidak menginginkan anak ketika hamil.
Bagaimana di Indonesia? Belum ditemukan data yang akurat mengenai keadaan yang sesungguhnya di Indonesia, namun dalam suatu wawancara di Koran Kompas; Dr. Melly Budhiman, seorang Psikiater Anak dan Ketua dari Yayasan Autisme Indonesia menyebutkan adanya peningkatan yang luar biasa. “Bila sepuluh tahun yang lalu jumlah penyandang autisme diperkirakan satu per 5.000 anak, sekarang meningkat menjadi satu per 500 anak” (Kompas: 2000). Tahun 2000 yang lalu, Dr. Ika Widyawati; staf bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia memperkirakan terdapat kurang lebih 6.900 anak penyandang autisme di Indonesia. Jumlah tersebut menurutnya setiap tahun terus meningkat. Hal ini sungguh patut diwaspadai karena jika penduduk di Indonesia saat ini mencapai lebih dari 160 juta, kira-kira berapa orang yang terdata sungguh-sungguh menyandang austime beserta spektrumnya?

[sunting]Perkembangan penelitian Autisme

Tahun 1960 penanganan anak dengan autisme secara umum didasarkan pada model psikodinamika, menawarkan harapan akan pemulihan melalui experiential manipulations (Rimland, 1964). Namun demikian model psikodinamika dianggap tidak cukup efektif. Pada pertengahan tahun 1960-an, terdapat sejumlah laporan penelitian bahwa pelaku psikodinamik tidak dapat memberikan apa yang mereka janjikan (Lovaas, 1987). Melalui berbagai literatur, dapat disebutkan beberapa ahli yang memiliki perbedaan filosofis, variasi-variasi treatment dan target-target khusus lainnya, seperti:
  • Rimland (1964): Meneliti karakteristik orang tua yang memiliki anak dengan autisme, seperti: pekerja keras, pintar, obsesif, rutin dan detail. Ia juga meneliti penyebab autisme yang menurutnya mengarah pada faktor biologis.
  • Bettelheim (1967): Ide penyebab autisme adalah adanya penolakan dari orang tua. Infantile Autism disebabkan harapan orang tua untuk tidak memiliki anak, karena pada saat itu psikoterapi yang sangat berpengaruh, maka ia menginstitusionalkan 46 anak dengan autistime untuk keluar dari stress berat. Namun tidak dilaporkan secara detail kelanjutan dari hasil pekerjaannya tersebut.
  • Delacato (1974): Autisme disebabkan oleh Brain injured. Sebagai seorang Fisioterapi maka Delacato memberikan treatment yang bersifat sensoris. Pengaruh ini kemudian berkembang pada Doman yang dikemudian hari mengembangkan metode Gleen Doman.
  • Lovaas (1987): Mengaplikasikan teori Skinne dan menerapkan Behavior Modification kepada anak-anak berkebutuhan khusus, termasuk anak dengan autistisme di dalamnya. Ia membuat program-program intervensi bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang dilakukannya di UCLA. Dari hasil program-program Lovaas, anak-anak dengan autisme mendapatkan program modifikasi perilaku yang kemudian berkembang secara professional dalam jurnal-jurnal psikologi.
Hingga saat ini terdapat banyak program intervensi perilaku bagi anak dengan autisme, setiap program memiliki berbagai variasi dan pengembangan-pengembangan sendiri sesuai dengan penelitian-penelitan dilakukan. Perkembangan studi mengenai autisme kemudian disampaikan oleh Rogers, Sally J., sebagaimana disebutkan di bawah ini:
  • 1960s Heavy emphasis on causes of autism, correlates of autism
  • 1970s Heavy emphasis on assessment, diagnosis: emerging literature on treatment
  • 1980s Heavy emphasis on functional assessment and treatment, school-based services
  • 1990s Heavy emphasis on social interventions, assessment, school-based services
  • 2000s Litigation, school-based services


Sumber : wikipedia dan artikel-artikel lain.

[sunting]